Meningkatnya angka kasus bunuh diri di Maluku Utara dalam beberapa waktu terakhir mengundang keprihatinan mendalam dari berbagai kalangan, termasuk para tokoh agama.
Salah satu yang angkat bicara adalah Pendeta Aprudolf Lumpias, M.TH yang menyampaikan seruan moral dan spiritual kepada masyarakat.
Dalam keterangannya pada Minggu (13/4/2025), Pendeta Aprudolf menegaskan bahwa bunuh diri bukanlah solusi dari persoalan hidup, seberat apa pun tekanan yang dihadapi.
“Saya sungguh terbeban melihat maraknya kasus bunuh diri, baik dari kalangan orang tua maupun anak muda. Sebagai umat yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, mari kita menjaga diri, tetap kuat, dan terus bangkit,” ungkapnya.
Ia menekankan pentingnya pengharapan dan iman dalam menghadapi kehidupan. Menurutnya, siapa pun yang percaya kepada Tuhan pasti memiliki harapan, bahkan dalam kondisi paling gelap sekalipun.
“Walaupun berat tantangan yang kita hadapi, jangan pernah putus asa. Tuhan kita adalah sumber kekuatan. Ia tidak pernah meninggalkan kita dalam kesulitan,” tambahnya.
Pendeta Aprudolf juga mengingatkan bahwa dalam ajaran Kristen, tindakan bunuh diri bukan hanya bentuk keputusasaan, tetapi juga menutup kemungkinan untuk mendapat tempat di surga.
“Bagi umat Kristen, orang yang mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri, tidak akan mendapatkan tempat di surga. Tuhan menjamin penyertaan-Nya bagi setiap orang yang percaya. Dia akan menolong, memberikan kekuatan, dan membuka jalan keluar dari setiap masalah,” jelasnya.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk kembali memperkuat ikatan sosial dan kepedulian antar sesama.
“Mari kita saling menopang. Jangan biarkan saudara kita berjuang sendirian. Tetap semangat, tetap berpengharapan, dan yakinlah bahwa Tuhan menolong kita semua,” tutup Aprudolf.
